Ketika Wanita Kehilangan Rasa Malunya
Dunia adalah perhiasan dan
sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah (HR. Muslim dan Hanafi).
Bermacam-macam perhiasan indah ada di muka bumi ini, berlian, intan, emas,
perak, menghias di setiap sudut di dunia. Sebagai perhiasan, wanita seharusnya
menjaga keindahan dan kecantikan tubuhnya.
Dapat dengan mudah kita jumpai
wanita cantik yang hobi memamerkan auratnya. Fenomena buka-bukaan bagi kaum
wanita yang semakin asyik untuk dinikmati dan telah menjadi menu utama dalam
kehidupan sehari-hari, seakan-akan menjadi trend di masa kini era globalisasi.
Ketika kaum hawa telah berani
mempertontonkan keindahan tubuh dengan berbagai gaya dan corak busana yang serba ngetat,
sampai pada akhirnya nampak dengan jelas bentuk liku tubuh kawan wanita yang
aduhai, dengan jelas tidak sadar kaum wanita telah mengumbah maksiat yang dapat
mengundang nafsu birahi lelaki yang memandangnya. Apalagi mata liar lelaki mata
keranjang akan berkeliaran dan tak akan melepas memandang dari ujung ramput
sampai ujung kaki. Jika kaum laki-laki mendapati kaum wanita yang
mempertontonkan aurat semacam itu. Apalagi ditambah
gaya sok
kecentilan dan lenggak-lenggok di depan lelaki dan menggoyangkan pinggul
yang seksi. Tentu sebagai lelaki normal, mereka takkan kuat menahan gejolak
kelakiannya. Berawal dari situlah maka muncul niat mencicipi tubuh kawan wanita
sehingga muncul terjadinya pelecehan seksual, perkosaan, bahkan kumpul kebo.
Fenomena buka-bukaan yang
dilakukan kawan remaja putri dapat berakibat ke arah perbuatan mesum yang vulgar,
merupakan sebuah tontonan gratis yang dapat dinikmati pada setiap harinya,
dipinggir jalan, di toko, di sekolahan, di alon-alon, di kantor dan tempat
keramaian lainnya. Sehingga untuk membedakan antara mana yang maksiat dan mana
yang syari’at seakan-akan sudah amat sulit.
Ada sebagian kawan remaja putri yang gemar
bersolek dan menghias diri, ada juga yang suka berpakaian serba belum jadi,
sehingga terkesan lebih feminim yang kesemua itu dalam rangka untuk menjadi
wanita gaul seperti selebritis dan untuk menarik simpati kawan lelaki.
Selanjutnya terjadinya kasus pelecehan seksual, kasus perkosaan, kumpul kebo
yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah, selain ulah dari bobroknya moral
pelaku juga disebabkan oleh perilaku kaum remaja putri yang selalu memberikan
kesempatan pada kaum lelaki untuk melakukan perbuatan-perbuatan tidak bermoral
kepadanya.
Kebanyakan wanita yang lemah
imannya yang hidup di jaman modern lebih mementingkan kepuasan dan kebebasan
hidup tanpa mengindahkan norma agama dan
sosial. Mereka menganggap bahwa keindahan dan kemolekan tubuhnya merupakan
anugerah yang tidak boleh disembunyikan atau dibalik dengan kain yang panjang
dan tebal. Sehingga bentuk liku tubuhnya dipertontonkan dan dipamerkan dengan
menggunakan model baju yang ketat dan berbahan tipis, melebarkan kerah baju
untuk memperlihatkan (maaf) belahan payudaranya, di perluasnya areal pameran
punggung, meruncing dan memotong lengan ketiaknya, memisahkan antara baju dan
celana atau rok bawahan sehingga pusarnya dapat bernafas ria, menaikkan rok
atau celana di atas lutut dan sebagainya. Mereka mengatasnamakan HAM,
reformasi, demokrasi, hanya untuk menutupi perbuatan bejatnya. Walaupun memakai
jilbab, mereka juga mengenakan pakaian yang tembus pandang, ketat dan
seterusnya. Lalu, apa artinya pakai jilbab kalau pakaian yang lain lebih
seronok?
Trend pada saat sekarang adalah
celana model pensil yang ketat (celana yang bagian bawah meruncing seperti
pensil ). Mulai dari balita, anak-anak, apalagi kawan remaja, bahkan ibu-ibu
rumah tangga yang sudah berumurpun mengenakan celana model pensil ini. Apakah
dosa atau salah mengenakan celana jenis yang satu ini menurut ajaran Islam?
Mungkin menjadi kontroversi bila di sini ditulis mengenakan celana model pensil
yang ketat adalah dosa. Menggunakan celana ini, secara langsung jelas-jelas
mempertontonkan bentuk liku tubuh dari kawan perempuan, setiap kawan lekaki
yang memandang tontonan gratis ini pasti akan tertarik bahkan tergiur sampai
menteskan air liur. Kalau mendekati zina saja tidak boleh apalagi kalau
mengumbar aurat yang menimbulkan maksiat. Tapi, seiring
trend masa kini kaum remaja puteri yang gemar memakai celana
¼ atau celana di atas lutut bahkan (maaf) ada yang mengenakan cuma beberapa cm
saja dari kemaluannya. Kalau dipakai didalam rumah mungkin masih pantes,kalau
di pakai di pinggir jalan, di tempat keramaian,apakah tidak malu? Apa sudah
jadi hal yang biasa atau wajar? Mungkin akibat dari kemajuan fashion para artis
ibu kota yang
mereka titu. Padahal yang pantas memakai adalah adik mereka yang masih
anak-anak, di mana cermin dari sikap seorang wanita? Apakah artinya tidak sama
saja dengan binatang yang suka mengumbar hawa nafsunya termasuk nafsu untuk
melakukan tindakan memamerkan aurat. Kalau suara seorang wanita saja merupakan aurat, maka seharusnya seorang wanita menyadari
bahwa anggota tubuh yang menimbulkan gejolak birahipun juga termasuk
aurat. Ada dua
golongan dari ahli neraka yang siksanya belum
pernah saya lihat sebelumnya: (1) Kaum yang membawa campuk seperti ekor sapi yang digunakan memukul
orang (ialah penguasa yang zalim); (2) Wanita yang berpakaian tapi
telanjang yang selalu maksiat. Rambutnya sebesar punuk unta. Mereka tidak akan
masuk surga, bahkan tidak akan mencium wanginya, padahal bau surga itu tercium
sejauh perjalanan yang amat panjang” (HR. Muslim).
Mungkin dengan menyimpulkan bahwa
budaya mempertontonkan aurat oleh kaum remaja putri merupakan perbuatan maksiat
dan merupakan dosa besar. Namun jika dilihat dari hadits yang shahih tersebut,
apakah salah kalau menyimpulkan demikian, dan apakah kesimpulan ini tidak
mendasar atau mengada-ada?
Hadits
tersebut menunjukkan betapa murkanya Allah terhadap kawan perempuan yang
mempunyai kebiasaan buka-bukaan aurat di muka umum. Sampai dikatakan bahwa wanita tersebut tidak akan masuk surga dan
bahkan tidak akan mencium wanginya surga. Apakah mereka tidak berfikir
setelah kehidupan ini masih ada kehidupan selanjutnya?
Batasan aurat bagi wanita adalah
seluruh tubuhnya kecuali muka dan kedua telapan tangannya, namun pada
hakekatnya seluruh tubuh bahkan suara wanita pun bisa menjadi aurat. Bentuk
tubuh dari kawan wanita yang aduhai dan indah bila dipandang mata, merupakan
pemberian Allah yang harus disyukuri. Namun bentuk rasa syukur itu tidak dengan memamerkan aurat di depan umum, justru harus
ditutupi. Apakah kalau aurat ditutup mengurangi kecantikan kaum wanita?
Tentu saja tidak, justru malah jauh lebih cantik daripada auratnya dipamerkan.
Banyak manfaat yang didapat kaum putri dengan menutupi seluruh tubuhnya.
Pertama, tidak mendapatkan murka dari Allah.
Kedua, terhindari dari berbagai fitnah. Ketiga, menutupi kekurangan
fisik yang dimiliki, sehingga orang lain tidak tahu dan tidak perlu merasa
minder. Keempat, tidak tersengat sinar matahari, apalagi remaja putri yang
begitu menjaga kecantikan dan kemulusan kulit mereka, apabila seluruh badan
tertutup dengan kain maka tidak perlu memakai berbagai kosmetik yang tentunya
mahal harganya. Wanita harus bisa memilih kosmetik mana yang cocok dipakai
sesuai dengan Islam, terutama minyak wangi. “Siapapun wanita memakai wewangian
lalu ia melewati kaum lelaki agar ia menghirup wanginya, maka ia sudah berzina”
(HR. Nasa’i).
Selain harus pintar memilih minyak wangi juga harus pandai
memilih tempat mana yang cocok buat memakai minyak wangi, misalnya saja di
depan suami tercinta, dan harus disertai niat yang baik bukan buat menarik
perhatian kawan lelaki. Yang kelimat, manfaat memakai jilbab, Insya Allah aka
terhindar dari pelecehan seksual oleh lelaki yang bermoral bejat.
Apakah kawan perempuan tidak
diperbolehkan membuka aurat? Pada dasarnya diperbolehkan untuk tidak menutup
auratnya, tetapi hanya ketika berada di dalam rumah dan hanya untuk suami
tercinta. Di luar tersebut, jika kebiasaan membuka aurat menjadi kebiasaan,
maka mereka buka tipe wanita yang beriman. Yang boleh memandang dan menikmati
kemolekan dan keindahan tubuh seorang wanita adalah seorang lelaki yang telah
menjadi suami yang sah bagi kawan wanita. Jika perilaku wanita seperti ini,
maka ketika menikah apakah tidak membohongi suami sendiri, karena tubuhnya
pernah dijamah, dinikmati dan dicicipi oleh lelaki lain? Kemudian dimana letak
harga diri kawan wanita jika sang suami mengetahui hal tersebut?
Tujuan dari kawan-kawan perempuan
yang suka memamerkan aurat hanyalah untuk memenuhi keinginan nafsu yang
dikendalikan oleh setan dan untuk menarik simpati dari kawan lelaki, mereka
akan merasa bangga jika ada kawan lelaki yang menggoda kawan perempuan. Dan
perlu diingat penyebab terbesar runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi adalah
sikap wanita yang mengumbar auratnya dan bercampur dengan orang-orang yang
bukan muhrimnya. Orang jawa juga punya filsafat, “Ajining diri saka lati,
ajining raga saka busana”. Sebagai orang timur, mari kita gunakan filsafat ini
untuk menjaga harga diri kita. Bila kaum wanita cara berpakaiannya tidak benar,
suka memamerkan aurat, jangan salahkan jika diri kalian tidak dihargai lagi
oleh orang lain, karena yang menyebabkan begitu adalah kalian sendiri.
Mari kita renungkan cuplikan
tulisan dari Sholicul Hadi dalam bukunya yang berjudul, “Puaskan Nafsumu dengan
Auratku”.
Istighfarlah
kawan!!!...
Aku ini seorang
lelaki, jiwaku mudah tergoda oleh bujuk rayumu. Apakah kamu ingin agar aku
tertarik dan simpatik kepadamu? Apakah kamu ingin agar aku menikmati keindahan
tubuhmu? Apakah kamu ingin agar aku memilikimu? Jika benar, kenapa harus kamu
pamerkan auratmu? Tanpa kamu buka auratmu, aku pun sudah tahu bahwa kamu
memiliki paras cantik dan tubuh yang indah. Jadi tak ada artinya kamu lakukan
itu!
Wahai,…. Kawan!
Ingatlah kamu akan kodratmu, engkau diciptakan
untuk menghiasi dunia, bukan merusaknya, kamu adalah keindahan dan
kelembutan. Mana itu keindahanmu? Mana itu kelembutanmu? Mana itu rasa malumu?
Ingat kawan, kehormatanmu ada pada auratmu? Jangan pernah kamu lupakan itu!
Kawan,….
Sadarlah!!
Kamu hidup
bukan hanya di dunia! Tapi masih ada kehidupan lain yang lebih mulia! Ingatlah
dengan akhiratmu! Bertobatlah, dan bacalah ayat dan hadits yang aku tuliskan
untukmu…., agar kamu dapat merenungi dan menjadikan kamu selalu ingat akan
kodrat dan kekuasaan Tuhanmu.
Semoga dari kawan-kawan perempuan
yang masih suka mengumbar auratnya setelah membaca tulisan ini mendapat rahmat
dari Sang Ilahi, karena sebaik-baiknya perhiasan di dunia adalah wanita shalihah.
EmoticonEmoticon