Refleksi Pidato Bung Tomo 10 November 1945

*Refleksi pidato Bung Tomo membangkitkan semangat jihad Arek Surabaya, pada 10 November dan di Peringati sebagai Hari Pahlawan. Untuk menghadang laju pergerakan kaum Feodal, Syiah, Liberal, Kristen dan Komunis di Indonesia.

Naskah Pidato BUNG HANTO di Kota Surakarta
Bismillahirrahmanirrahim …
Merdeka !!!


Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia, terutama, saudara-saudara penduduk Negara Indonesia. Kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini kaum Feodal, Syiah, Liberal, Kristen dan Komunis telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan asset-aset yang kita rebut dari tentara penjajah.
Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang kepada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara, didalam pertempuran-pertempuran yang lampau, kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia, pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli & seluruh pemuda Indonesia yang ada di negeri ini, didalam pasukan-pasukan mereka masing-masing dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung, telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol, telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu, saudara-saudara dengan mendatangkan presiden & pemimpin-pemimpin lainnya ke negeri ini, maka kita tunduk untuk menghentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri, dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara, kita semuanya, kita bangsa Indonesia yang ada di Negeri ini akan menerima tantangan tentara perampas ini. Dan kalau pimpinan kaum Feodal, Syiah, Liberal, Kristen dan Komunis yang ada di Indonesia ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia, ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di negeri ini. Dengarkanlah ini hai tentara Feodal, Syiah, Liberal, Kristen dan Komunis, ini jawaban rakyatIndonesia, ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Feodal, Syiah, Liberal, Kristen dan Komunis!

Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih takluk kepadamu, menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu, kau menyuruh kita menjual aqidah, agama, dan kekayaan yang kita perjuangkan dari penjajah untuk diserahkan kepadamu.

Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekalian akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan seluruh kekuatan yang ada. Tetapi inilah jawaban kita: Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah & putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga!

Saudara-saudara rakyat Indonesia, siaplah keadaan genting tetapi saya peringatkan sekali lagi, jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itu.
Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Dan untuk kita, saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: MERDEKA atau MATI SYAHID.

Dan kita yakin, saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar..!
Allahu Akbar..!
Allahu Akbar…!
MERDEKA!!!

Surakarta, 10 November 2015

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »