Mengupas
Makna Lagu Dolanan
Sluku-Sluku Bathok
Di Indonesia, sangat beraneka
ragam budaya yang ada di negeri ini. Mulai
tarian, lagu, kepercayaan, adat-istiadat, dan lainnya yang kesemuanya memiliki ciri khas dan makna tersendiri di setiap
masing-masing daerah. Indonesia
harus bersyukur memiliki kebudayaan yang indah yang tidak di miliki oleh negara
lainnya dan menjadi aset negara yang tidak ternilai harganya.
Khususnya di pulau Jawa, banyak
sekali kita jumpai tarian dan lagu-lagu yang khas dari setiap daerah. Salah
satu lagu yang populer di Jawa adalah lagu dolanan
anak-anak yang berjudul “Sluku-sluku Bathok”. Konon lagu ini diciptakan
oleh salah satu Wali Songo, untuk sarana berdakwah dan menyebarkan Islam
melalui kebudayaan orang jawa. Terbukti cara ini efektif dalam penyebaran Islam
dan mengakar kuat dalam hati masyarakat yang kemudian diwariskan turun temurun
kepada anak cucu mereka. Lagu ini telah ada sekitar 500 tahun yang lalu. Tapi,
sayang lagu ini sekarang kalah populer dengan lagu-lagu saat ini yang lebih
modern, lebih gaul, lebih enjoy dan lebih-lebih lainnya. Seperti lagu miliknya
group band Peterpan, D`Masiv, Kotak, ST12, dan masih banyak band-band lain yang
digandrungi anak-anak zaman sekarang. Bahkan anak-anak TK pun sudah pandai
menyanyikan lagu dari group band yang sedang naik daun. Sebenarnya kalau
dilihat dari usia anak, belum saatnya mengenal lagu-lagu tersebut. Seharusnya di usia ini, anak-anak diperkenalkan
dengan lagu khusus untuk anak-anak, yang dapat membentuk kepribadian si
anak kelak. Isalnya lagu pelangi, naik delman, lir-ilir, sluku-sluku bathok dan
sejenisnya.
Lagu
sluku-sluku bathok sekarang ini sudah dilupakan sebagian masyarakat.
Mungkin saat ini hanya orang-orang tua yang mengetahui lagu dolanan ini.
Walaupun hafal lagu ini mungkin sebagian besar masyarakat juga belum mengetahui
makna dari lagu sluku-sluku bathok yang adiluhung. Lagu ini tidak Cuma sekedar
nyanyian belaka hanya untuk mainan anak-anak, tapi memiliki arti dan pesan yang
disampaikan sang wali lewat lagu ini.
Mungkin yang lupa atau belum tahu
syair lagu sluku-sluku bathok, begini syairnya:
Sluku-sluku
bathok
Bathok
e ela-elo
Si
romo menyang solo
Oleh-olehe
payung moto
Mak
jentit lolo lobah
Wong
mati ora obah
Yen
obah ngedeni bocah
Yen urip golek dhuwit
Syairnya sangat mudah dihafalkan
dan mudah untuk dinyanyikan semua kalangan, baik anak-anak, remaja, orang tua,
bahkan kakek nenekpun dapat menyanyikannya. Sayangnya, sudah tidak dipelihara
lagi bahkan dilupakan.
Lagu tersebut menggambarkan
kalimat syahadat dan sholat. Bathok e ela-elo berasal dari
kalimat syahadat laailahailalloh, mungkin disengaja dibuat begitu oleh
sang wali, menyesuaikan dengan kondisi lidah orang Jawa pada saat itu, karena
sulitnya orang Jawa mengucapkan bahasa Arab dengan benar. Maka orang Jawa mengucapkannya
dengan sekenanya saja. Misalnya, kata bismillah berubah menjadi semelah, alhamdulillah
berubah menjadi kamdulillah, begitu
juga laailahailalloh dibuat demikian untuk bahasa kiasan. Si romo menyang solo, si bapak sedang ke solo, artinya si bapak sedang melaksanakan sholat,
yang menjadi kewajiban setiap muslim
dengan sempurna sehari semalam lima waktu, yaitu shubuh, dhuhur, asyar, magrib dan isya’. Oleh-olehe payung moto,
oleh-oleh payung moto, yaitu payung yang digunakan memayungi kita saat
meninggal dunia. Wong mati ora obah, yan obah ngedeni bocah. Orang yang
meninggal tidak bergerak, jika bergerak menakuti anak-anak, artinya orang yang
sudah meninggal tidak dapat hidup kembali, jika hidup kembali membuat anak-anak
takut sehingga sang anak berfikiran yang macam-macam, seperti adanya pocong,
kuntilanak dan lain-lain. Yen urip golek dhuwit, jika hidup
cari uang kebutuhan keluarga, karena bapak
adalah kepala keluarga diwajibkan mencukupi kebutuhan kehidupan keluarga, harus menafkahi istri lahir dan batin, mensekolahkan anak-anak tentang ilmu agama. Dan
jangan memikirkan duniawi saja, harus diimbangi dengan ibadah, ada
waktunya bekerja dan ada waktunya ibadah, supaya beruntung dunia dan akherat.
Setelah diuraikan lagu sluku-sluku
bathok, ternyata benar-benar memiliki makna yang luar biasa, harus dijadikan
pedoman hidup sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan sang sunan
pencipta lagu sluku-sluku bathok. Sudah sepantasnya lagu ini ditanamkan pada
anak-anak, sehingga lagu dolanan ini tidak kalah oleh lagu pop,dangdut,rock
yang kebanyakan Cuma bertema cinta dan cinta dan supaya tidak dimakan zaman.
*)Suhanto
adalah Siswa SMK MUHIPO dan
Anggota
PENA MUDA 2
EmoticonEmoticon